Ruang Lingkup Fisiologi Tumbuhan

 

Ruang Lingkup Fisiologi Tumbuhan

 

  1. Pengertian dan ruang lingkup fisiologi tumbuhan

Fisiologi tumbuhan merupakan salah satu cabang biologi yang mempelajari tentang proses metaboisme yang terjadi dalam tubuh tumbuhan yang menyebabkan tumbuhan tersebut dapat hidup. Laju proses-proses metabolisme ini dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan mikro di sekitar tumbuhan tersebut.

Dengan menpelajari fisiologi tumbuhan, kita akan lebih dapat memahami bagaimana sinar matahari dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk menghasilkan karbohidrat dari bahan baku anorganik berupa air dan karbondioksida. Mengapa tumbuhan membutuhkan banyak air, baimana biji berkecambah, mengapa tumbuhan layu jika kekeringan, dan berbagai macam gejala lainnya yang ditampakkan oleh tumbuhan. Fenomena-fenomena seperti yang dicontohkan diatas sesungguhnya melibatkan suatu rangkaian reaksi boikimia yang panjang. Pada beberapa kasus, reaksi-reaksi biokimia tersebut diikuti pula oleh gerakan mekani yang spesifik, misalnya gerakan membuka dan menutupnya stomata, gerakan epinasti daun pada putri malu (Mimosa pudica).

Pada dasarnya gejala-gejala yang ditampakkan oleh tumbuhan dapat diterangkan berdasarka prinsip-prinsip kimia dan atau fisika. Beberapa proses metabolisme telah dapat dijelaskan secara rinci tentang prinsis-prinsip kimia dan fisika yang terlibat, dimana penjelasanini telah dapat diterima oleh para ahli fisiologi tumbuhan dengan tanpa keraguan. Umpamanya tentang beberapa proses yang terjadi dalam tubuh tumbuhan yang penjelasan fisika atau kimianya masih bersifat spekulatif. Hal ini merupakan tantangan yang sangat menarik bagi para ahli fisiologi tumbuhan untuk menelusurinya baik melalui pendekatan biokimia maupun pendekatan biofisika.

Dengan meyakini bahwa setiap proses metabolimepada tumbuhan dapat dijelaskan secara kimia dan atau fisika. Maka jelas, kmia dan fisika merupakan bekal utama untuk mengkaji secara mendalam setiap fenomena fisiologi tumbuhan. Dapat pula diartikan, bahwa perkembangan fisiologi tumbuhan sangat bergantung pada perkembangan ilmu fisika dan kimia. Temuan yang sering dihasilkan dari penelitian-penelitian dibidang fisika dan kimia seringa merupakan alat atau bahan yang sangat berharga untuk penelitian fisiologi kimia, sebagai contoh adalah penemuan karbon bermuatan radioaktif dan penemuan mikroskop elektron.

Organisme yang sering menjadi sasaran dalam kajian fisiologi tumbuhan meliputi semua jenis tumbuhan, dari tumbuhan satu sel seperti halnya bakteri sampai pada tumbuhan tingkat tinggi. Bila dikaitkan dengan 5 kelompok organisme berdasarkan klasifikasi yang baku, maka fisioogi tumbuhan mengkaji tentang metabolisme pada organisme yang tergolong monera, sebagian protista (ganggang dan lumut), fungi, dan plantae.walaupun demikian, pada kenyataannya yang menjadi sasaran utama ahli fisiologi tumbuhan adalah organisme dari kelompok plantae terutama ganggang hijau, tumbuhan berdaun jarum. Dan tumbuhan angiosperma, termasuk tumbuhan monokotil dan dikotil.

 

2. Pembagian fisiologi tumbuhan

Karena perkembangannya yang pesat, yang ditopang juga oleh peekembangan ilmu fisika dan kimia, maka fisilogi tumbuhan sering dipilah-pilah menjadi beberapa cabang sesuai dengan ruang lingkup pokok bahasannya. Antara lain :

  1. Fisiologi tanaman

Cabang fisiologi ini mengkaji proses-proses metabolismepada tanaman budidaya, jadi tidak termasuk tumbuhan yang tergolong monera, protista, dan sejenis fungiserta tumbuhan tingkat tingi yang tidak dibudidayakan. Karena setiap budidaya tanaman mengharapkan hasilyang dapat dimafaatkanoleh manusia, maka sepatutnyalah fisiologi tanaman lebih mengarah pada proses metabolisme yang berkaitan dengan perkembangan organ hasil. Perlu diingat bahwa organ hasil tidak selalu berupa organ generatif. Organ hasil bisa juga berupa organ vegetatif. Secara umum organ hasil dapat berupa buah, biji, daun, akar, umbi, dan lain-lain. Lebih jauh, hasil tanaman tidak harus berupa salah satu organ tamanan, misalnya pada tanaman karet yang menjadi hasil adalah cairan lateksnya.oleh sebab itu, proses-proses yang berkaitan dengan produksi lateks merupakan hasil yang paling penting untuk ditelaah dalam ilmu fisiologi tanaman.

  1. Fisiologi lepas panen

Cabang fisiologi tumbuhan ini menelaah tentang proses fisiologi yang terjadi pada organ hasil setelah organ tersebut dipanen. Reaksi-reaksi yang terjadi umumnya bersifat katabolik, yakni penguraian senyawa-senyawa bermolekul besar (kompleks) seperti pati, selulosa, protein, lemak dan asam nukleat menjadi senyawa-senyawa bermolekul lebih kecil (sederhana). Usaha-usaha untuk memanipulasi reaksi katabolik yang terjadi untuk tujuan memperpanjang kesegaran organ hasil merupakan manfaat utama dan menjadi tujuan dari telaah fisiologi lepas panen.

  1. Ekofisiologi

Ekofisiologi membahas pengaruh faktor-faktor lingkungan terhadap berbagai berbagai proses metabolisme tumbuhan, mencakup pengaruh positif (menguntungkan) dan negatif (merugikan) bagi tumbuhan dan kepentingan manusia. Faktor lingkungan dibedakan menjadi lingkungan abiotik (fisis) dan lingkungan abiotik. Ekofisiologi lebih menekankan pada pengaruh faktor lingkungan abiotik, misalnya  pengeruh intensitas cahaya, lamanya penyinaran, kualitas cahaya, suhu, kelembaban, perubahan konsentrasi gas-gas atmosfer, sifat fisika, dan kimia tanah. Cabang ekofisiologi yang memfokuskan pembahasan pada tanggapan tumbuhan terhadap kondisi lingkungan yang tidak optimal

Disebut “stress physiology”.

  1. Fisiologi benih

Proses perkecambahan benih melibatkan berbagai tahapan, yakni imbibisi, reaktivasi enzim, penguraian bahan simpanan, dan pertumbuhan radikel. Fisiologi benih merupakan cabang fisiologi benih merupakan cabang fisiologi tumbuhan yang ruang lingkup pembahasan nya terbatas pada proses-proses yang berlangsung pada tahap-tahapan perkecambahan benih.

Empatcontoh cabang fisiologi tumbuhan yang diuraikan diatas merupakan yang paling sering diperhatikan. Selain itu masih terdaat beberapa cabang fisiologi tumbuhan lainnya yang mulai berkembangan. Misalnya fisiologi perkembangan tumbuhan dan fisiologi herbisida. Fisiologi perkembangan tumbuhan mencakup proses pembesaran dan pembelahan sel, pembentukan dan pertumbuhan organ-organ tumbuhan, hormon-hormon yang berperan dalam fotomorfogenesis, dan lain-lain aspek yang relevan, sedangkan fisiologi herbisida mengkaji tentang cara aksi pestisida daam mempengaruhi metabolisme tumbuhan.

 

~ oleh Hae_RyN's pada April 7, 2012.

Tinggalkan komentar